๐ฆ Puisi Islami Tentang Cinta Tanah Air
Hidupkuada untuk Islam. Jika hidupku jauh dari Islam, lalu apa gunanya aku hidup. Juga, apa gunanya aku mati bila pada akhirnya salah jalan untuk kembali. Puisi: Panggilan Sayang dari Allah. Pergi ke tanah lapang, ragaku sayang. Berjalan dan berlari menyingkirkan kerikil keringat diri. Satu dan dua langkah belum cukup untuk berhenti.
Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya. Itulah informasi tentang puisi dengan tema cinta tanah air yang dapat admin kumpulkan. Admin blog KT Puisi 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait puisi dengan tema cinta tanah air dibawah ini.
Puisi Tentang Cinta Tanah Air 4 Bait. Remi. Dalam sekejap kamu akan jadi pujangga yang benar benar mahir membuat puisi. Contoh puisi 4 bait dari 120 judul tema lengkap berbagai bentuk. A Poem A Night Hujan Dan Rindu Hujan Kata Kata Indah Ungkapan Romantis.
Padakesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Cinta Tanah Air karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1944. Seorang anak muda suatu kali hendak mencari trem. Amiruddin namanya. Amirrudin yang memiliki tujuan ke pasar malam menuggu trem di Gang Kenanga. setelah sekian lama menunggu, mukanya yang pucat
Puisi Sedih Islami. Selain puisi untuk orangtua dan Indonesia, Seruni juga akan memberikan beberapa contoh puisi Islami. Puisi berikut ini mengisahkan tentang kehidupan maupun untuk pengingat diri. 21. Islam Palestina. Oleh: Pauz. Nasibmu malang Malammu tak tenang Nyawamu terancam melayang. Telan pahit kehidupan Lelah akan momok tembakan
Bagaiamana kata kata puisi tentang membangun negeri dalam bait puisi untuk negeri indonesia yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi negeriku indonesia atau berkisah seperti puisi tentang indonesia kini. Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini puisi cinta tanah air indonesia berjudul membangun negeri.
PuisiTentang Tanah Air Rasa cinta terkadang memang sangat sulit untuk diungkapkan begitu saja. Saat doi ngambek cobalah mengirimkan kata-kata romantis atau puisi indah untuk menenangkan hatinya. Disusun dengan bahasa yang indah mampu membuat suasana semakin dramatis dan menyentuh hati. Terjemahan untuk tanah air dalam kamus bahasa Inggris
Puisi Cinta Tanah Air Terbaik. Puisi dibawah ini adalah kumpulan puisi yang di ambil dari berbagai sumber, semua puisi dibawah ini adalah ungkapan perasaan sang pembuat puisi perasaan kecintaanya terhadap tanah air indonesia dan harapan akan kemakmuran negeri tempat kelahirannya taitu Indonesia. Silahkan baca dan hayati puisi dibawah ini yang.
Kumpulanpuisi Nabi Muhammad di atas dipublikasikan dalam rangka lomba membaca puisi memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di SMA N 1 Larangan Brebes. Silakan di ambil sebagai referensi penulisan atau perlombaaan. Semoga kita mendapatkan syafaatnya nanti di akhirat bersama umat Islam yang lain. Silakan bagikan puisi ini jika bermanfaat.
Didalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta ini dapat kita lihat dari bait pertama adalah asosiasi bebas yang berarti pengungkapan hal apapun yang masukร adalah contoh puisi bertema cinta tanah air (Waluyo. . Puisi Bebas. dan Perkembangan Puisi di Indonesia [06] Kita Sang Pecinta [05] Menjemputร
Kata-kata mutiara yang ditulis oleh Jalaludin Rumi sangat menyentuh hati. Kata-kata ini sering dijadikan motivasi bagi generasi muslim masa kini. Bahkan, tak jarang kata-kata indah penuh makna itu diabadikan di media sosial. Dari sekian banyak tema dalam karyanya, Jalaludin Rumi juga menulis kata-kata bijak tentang cinta yang menyejukkan hati.
membakardarah jadi beku. Aku melihat diri dalam laut. aku melihat laut dalam diri. Jauh langit terasa pahit. jauh senja menjadi kaca. Aku takut menghadapi. Kumpulan Puisi- Puisi Kirjomulyo Dalam Buku Romansa Perjalanan. Sumber; Judul : Romansa Perjalanan, Penulis : Kirjomulyo, Cetakan : II, 2000 (cet. I, 1979), Penerbit : PT Dunia Pustaka Jaya
n0RXB. ๏ปฟSebentar lagi Indonesia akan merayakan hari kemerdakaan. Peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan adalah momen yang tepat untuk meneguhkan kembali makna โcinta tanah airโ. Di tengah banyaknya kemelut pertikaian yang melanda banyak negara, dengan dilatar belakangi idealisme menegakkan suatu sistem negara, umat muslim perlu belajar kembali tentang kosekwensi perubahan suatu sistem ketatanegaraan. Terlebih apabila hal itu dipaksakan. Tidak hanya belajar bagaimana membuat sistem yang ideal atau bagaimana menegakkan suatu sistem baru, tapi juga konsekwensi menegakkan sistem Dr. Adnan al-Afyuni, Mufti Agung Damaskus Suriah merupakan salah satu dari sekian ulamaโ Islam terkemuka yang mengungkapkan kekagumannya terhadap kedamaian di Indonesia. Kedudukannya sebagai seorang mufti, atau ahli hukum Islam membuatnya wawasannya tentang perdamaian didengar tidak sekedar sebab beliau ada seorang yang berasal dari negara yang berkonflik yaitu Suria, tapi luasnya pengetahuan beliau tentang hukum Islam yang tentunya berdampak pada pandangan beliau tentang keadaan umat Islam di Indonesia.โIndonesia menjadi negara yang aman, adil dan makmur, semua rakyatnya bersatu, Indonesia negara yang besar, menjadi contoh bagi negara lainnya,โ ungkap Syekh Dr Adnan seperti yang dilansir 17/1/2019. Hal itu beliau ucapkan di tengah-tengah kerumun Umat Islam dalam acara Haul Habib Hasan bin Toha bin Muhammad bin Yahya di Semarang, Jawa kesempatan lain, beliau juga menyatakan โFenomena ini mulai muncul di Indonesia dimana isu-isu radikal terorisme menjadi sangat hangat di Indonesia. Saya khawatir jika nantinya umat Islam di negeri yang damai ini ikut terjerumus seperti umat Islam di Suriah. Makanya saya dengan lantang mengatakan kepada saudara-saudara saya di Indonesia agar tidak mempercayai proppaganda radikal terorisme,โ hal ini beliau sampaikan di sela-sela Konferensi Ulama Sufi Internasional World Sufi Forum di Pekalongan, Selasa 9 April 2019, seperti yang dilansir oleh apa kaitan HUT Kemerdekaan RI, cinta tanah air dan Syaikh Adnan al-Afyuni? Kaitannya adalah tentang puisi-puisi beliau tentang pentingnya menjaga tanah air yang berangkat dari Suria, negara tempat beliau berdiam. Dan puisi-puisi tersebut layak kiranya untuk diresapi bersama datangnya HUT Kemerdekaan RI. Puisi-puisi ini termuat dalam ad-Difaโ anil Wathan karya Muhammad Ridwan Saโidููุนูุฑููู ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ููุฑูู ููุทููููู ููููุฏูู
ู ููููุฏูู
ูุฑู. ุชูููุงููุจูุชู ุนููููููู ุงููุฃูู
ูู
ู ููุชูุญูููููู ๏บูููู ุณูุงุญูุฉู ุญูุฑูุจู ุถูุฑูููุณู ููุงุชูุจูููู ููููุงุชูุฐูุฑูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang melihat tanah airnya dirobohkan dan dihancurkan. Banyak orang saling bermusuhan untuk merebutkannya. Dan mereka berpindah tempat pada medan perang mematikan, menuju kebinasaan serta habis tak ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ููุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ููู ุจูููุฏููู ููุฏู ุตูุจูุบูุชู ุจููููููู ุงูุฏููู
ูู ููุนูุดููุดู ููู ุฑูุจูููุนูููุง ุบูุฑูุงุจู ุงููู
ูููุชู ุบูุฑูุงุจู ุงููู
ูููุชู ููุงููุฎูุฑูุงุจูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang melihat tanah tempat tinggalnya dilumuri darah. Gagak-gagak kematian sama bersarang di tanah tempat ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุฃููููููู ู
ูุดูุฑููุฏููููู ููู ุฃูุตูููุงุนู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุชูุงุชููููู ุงูุฐููููู ููููููุชูุฑูุดููููู ุงููููููุงูู ููููู
ูุถูุบููููู ุงููู
ูุฑูู ููุงูุตููุจูุฑูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang keluarganya berlarian diberbagai penjuru bumi sembari menelan kehinaan, rasa pahit serta getir kesabaran. ููุนูุฑููู ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุบูุงุจู ุนููู ุณูู
ูุนููู ุถูุญูููุงุชู ุงููุฃูุทูููุงูู ููุฒูููุฒูููุฉู ุงููุนูุตูุงููููุฑู ููุญูููู ู
ูููุงููููุง ุตูููุชู ุงููู
ูุฏูุงููุนู ููุฃูุฒูููุฑู ุงูุฑููุตูุงุตูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang telinganya kehilangan suara tawa anak-anak serta kicauan burung, digantikan suara meriam dan desingan ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุถูุงุนู ู
ููููู ุงููุฃูู
ููู ููุถูุงุนู ู
ููููู ุงููู
ูุณูุชูููุจููู ููุถูุงุนู ู
ููููู ุงูุณููุนูุงุฏูุฉู ููููู
ู ุถูุงุนู ุงููููุทูููKelak akan tahu harga tanah air, orang yang cita-cita, masa depan serta kebahagiaannya hilang bersama hilangnya tanah air.
Islam Palestina Oleh Pauz Nyawamu terancam melayang Lelah akan momok tembakan Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan Bersama kekurangan yang menghambat Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu Nyawaku tak sabar mati sahit bersamamu Namun saโat ini hanya doโa yang temani jihatmu Palestina, islam terancam Yahudi harus di musnahkan Thank You Allah Oleh Nurul Rizki Rahmania Atas segala nikmatmu,aku bersyukur kepadaMu . . . Atas segala rahmatmu,aku berlindung kepadaMu . . . Kau ajarkan aku tuk bersabar,atas musibah yang menimpa . . . Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada . . , Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . . Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . . Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . , Sehingga,kami tak mampu menghitungnya . . . Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia Yang tak terhingga yang telah Kau berikan kepada kami . . . Dengan otak,kami bisa berfikir Dengan mata,kami melihat indahnya dunia . . . Dengan hidung,kami menghirup udara segar . . . Dengan mulut,aku bisa berbicara saat ini . . . Dengan telinga,kami mendengar suara nan merdu . . . Dengan tangan,kami melakukan banyak hal . . . Dengan kaki,kami berjalan dan melangkah . . . Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami Terutama,nikmat terbesar yang sejak dahulu ada Yaitu nikmat Iman dan Islam Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat Perjuangan Dakwah Oleh Muhammad Nurdin Saat ku tersendat di jalan dakwah Terasa berat mengemban amanah Serasa pulang dari medan mu'tah Yang berjuang sampai berdarah - darah Kurenungi dengan akal sehatku Inikah jalan yang mereka rindu Yang Rasulullah bilang mereka sahabatku Ku meratap luasnya langit Berharap keluar dari dunia yang sempit Yang selalu tertimpa bencana Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh Sebuah metafora jalan dakwah Ku harus terus melakukannya tanpa keluh Sampai ku berpijak di pelataran jannah Sebelum Nyawa Terlepas Raga Oleh Hartono Jhon Witir Ketika tahta menguasai jiwa Ketika mimpi tak beralas hati nurani Tak peduli apa kata mereka Bahkan Tuhan pun dianggap tiada Saat logika berpikir nafas tak berakhir Saat jiwa merasa menang tak kan ada lawan Tak ada rasa takut akan hari kemudian Karna rasa itu tlah tertutup bisikan syetan Sadarlah wahai jiwa yang zolim Kemenangan yang kau rasa sebenarnya adalah kekalahan Surga yang kau rasa di dunia, sesungguhnya jalanmu ke neraka Segeralah bersujud mohon ampunaNya Sebelum nyawa terlepas dari raga Tidak kah cukup bagimu tertulis berita Kematian Fir'aun yang melegenda Wanita Shaleha Oleh Andi Darfawati dan Andi Umrah Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya Dihiasi dengan wajah yang berseri Bagaikan buktu ketaatan ibadahnya Rambut yang terbalut indah oleh hijabny Tangan yang cantik karena pacarnya Berjalan dengan tertunduk.... Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya Tergenggam erat di tangannya Yaang mampu memilih keputusan Dengan baik di sertai senyum Kata yang pantas untuknya Bukti kebaikan pribadinya Wanita yang baik akhlaknya Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman Akhlak yang membuatnya merasa tentram Hijab yang membuatnya merasa terjaga Agama yang membuatnya di cintai Tempat Yang Hanya Milik-Mu Oleh Irfa Erfianah Bukan kepalsuan yang ku mau Bukan kesemuan yang ku butuhkan Yang bisa terima hinanya aku Ku temukan itu di Sisi-Mu Terlihat dalam Agung NamaMu Tempat terindah yang hanya Milik-Mu Tempat terindah yang hanya di SisiMu Tempat yang bisa terima kotornya aku Yang beri bahagia dalam ketenangan Sungguh kepalsuan tiada padanya Kesemuan pun mustahil ada padanya Wahai Dzat Penggenggam Jiwa Jiwa-jiwa hidup dan jiwa-jiwa mati MerinduMu dalam lembar penghambaan Berharap diterima di tempat yang hanya MilikMu. Khilaf Fajris Zahrotun N Telah banyak hal tak bermanfaat telah kulakukan Sungguh pedihnya hati ini, Jika mengingat kekhilafan yang kulakukan Wahai tuhan pemersatu alam Berilah hati ini kekuatan , Berilah jiwa ini ketenangan Jangan biarkan hati dan jiwa ini gelisah Karna kekhilafan yang kulakukan Untuk terus memperbaiki , Tuhan pemberi kesejukan , Berikanlah segala keagunganmu , Berikanlah ampunanmu ya robb, Debu Dunia Pengarang Abu Azkha Begitu sulit hidupku tanpaMu. Hari-hariku terasa limbung, debu-debunya mengotori hatiku, segumpal darah yg makin jauh dariMu. Tak lagi kusuarakan petunjukMu disetiap soreku, tak lagi kubersujud disepertiga malamku, Jarang lg kubersimpuh menangis dihadapanMu. hanya dg cahaya-Mu, hatiku bs hidup lg, hingga dinding2-nya bs bersinar. namun bila kulepas bara ditanganku, pasti ku hancur tanpaMu... Penguasa Palsu Pengarang Desyema Depa Lihatlah dunia kelabu ini Pandanglah lukisan kisah hidup ini Dengarlah jeritan hati kami Yang merintih menahan diri Sentuhlah kesusahan yang lama teralami Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani Rakyat kecil masih menanti Sadarnya dirimu atas perbudakan teori Omong kosong tanpa ada bukti Lalu esok kau tinggal pergi Dan lusa kau tak lagi perduli Bisa dengar rintihan hati kami Bisa lihat duka seisi negri Yaa Allah Yaa Illahi . . . Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami... Jangan biarkan terus berkorupsi Jangan ijinkan terus berkolusi Jangan hanya diam menahan diri Menahan raga dan sukma yang tersakiti Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati Jika kau benar punya hati Berhentilah bersikap tak pasti Semoga pikirannya belum mati Tertindih keegoisan diri sendiri Semoga suara jiwa kami tak terabaikan lagi Semoga sang penguasa negri wujudkan mimpi pasti Beri kebahagiaan seluruh rakyat disini Bukanlah kepalsuan lagi.. Karna kami butuh bukti... Sujud Pengarang Mawar Damayanti di penghujung waktu yang kian menghimpit segala resah luruh bersama dan garis waktu semakin dekat menghampiri Wahai dzat yang Terkasih.. tak ada yang mampu kulakukan Doa Sehelai Daun Kering Pengarang Emha Ainun Najib Janganku suaraku, ya 'Aziz Sedangkan firmanMupun diabaikan Jangankan ucapanku, ya Qawiy Sedangkan ayatMupun disepelekan Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah Sedangkan kasih sayangMupun dibuang Jangankan sapaanku, ya Matin Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu Sedangkan IbrahimMu dibakar Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir Engkau Maha Agung dan aku kerdil Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan Engkau Maha Kuat dan aku lemah Engkau Maha Kaya dan aku papa Engkau Maha Suci dan aku kumuh Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar Rasul kekasihMu maรยญshum dan aku bergelimang hawaรยญ Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMu Tahajjud Cintaku Pengarang Emha Ainun Najib Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Mahaagung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya takditerima Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara Katakan kepadaku adakah neraka itu kufur dan durhaka Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya Ke mana pun memandang yang tampak ialah kebenaran Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang Mahaanggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan Suapi ia makanan agar tak lapar dan berwajah keburukan Tuhan kekasihku tak mengajari apa pun kecuali cinta Kebencian tak ada kecuali cinta kau lukai hatinya Ketika Engkau Bersembahyang Pengarang Emha Ainun Najib Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbar Bacaan Al-Fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimis Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembali Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya Sembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan Sajak Embun Pengarang Ahmadun Yosi Herfanda Hanya karena cinta embun menetes dari ujung bulu matamu, membasahi rumput dan daun-daun, lalu meresap ke jantungku. cacing-cacing pun berzikir padamu, mensyukuri kodratnya tiap waktu siapa yang menolak bersujud padamu yang tak bersyukur karena karuniamu? barangkali hanya orang-orang congkak itu orang-orang yang berjalan dengan kepala mendongak ke langit sambil melirik hanya karena cinta hujan menetes dari sudut pelupuk matamu, membasahi rambutku menyusup ke pori-pori tubuh, syaraf dan nadi menghijaukan kembali taman hatiku burung-burungpun bernyanyi karenaku berzikir dan bersujud padamu ya allah, ampuni adaku padamu! Ayat-ayat Alam Ahmadun Yosi Herfanda berabad-abad wajah tuhan bertaburan jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda berabad-abad wajah tuhan bertaburan dalam serpihan cinta sekaligus sengketa berabad-abad pula adam gelisah mencoba menyatukan wajah tuhan dalam gambaran seutuhnya. namun selalu sia-sia ia. sebab, tuhan lebih suka hadir dalam keelokan yang beraneka pada keelokan pohon dan keindahan batu pada keperkasaan ombak dan kediaman gunung pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari dan pada wajah manis seorang istri tuhan hadir dalam senyum abadi berabad-abad wajah tuhan bertebaran pada ayat-ayat alam yang selalu Surat Cinta Dari Sangkakala Pengarang Acep Syahril telah kami terima surat cintamu tertanggal hari ini yang dikirim peniup seruling sejati diantara kealfaan dan keasyik masyukkan kami surat cinta yang engkau tulis dengan tinta biru sebagai tanda kasih dan maha sayangmu surat cinta yang begitu panjang menegangkan yang engkau tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas membuat kami terus menangis terisak tersedu membaca gugusan kata-kata hancur berserak dengan tubuh dan nyawa terlunta-lunta Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat laut udara sebagai ungkapan rindumu yang membuat kami malu kami tau inilah surat cintamu yang telah engkau janjikan itu dan telah kami terima saat mata hati dan perasaan kami menjauh fana inikah surat cintamu dengan segala keputusan yang harus kami terima selain bencana korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal dan putus asa surat cinta yang kertasnya lembab di tangan kesedihan tak berkira dengan surat cinta yang bercerita tentang hujan dan panas surat cinta yang bercerita tentang air berwajah beringas dengan lidah api dari laut lepas surat cinta yang bercerita tentang angkasa dan surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir surat cinta yang bercerita tentang tanah rumah dan nyawa yang hilang nafas inikah surat cintamu yang penuh cemburu itu yang dikirim peniup seruling sejatimu disaat kami lupa mengingat dan merayumu surat cinta yang memang sepatutnya kami terima sebagai bukti bahwa kau benar-benar maha mencintai sementara kami berpaling dari kemaha maafkanlah kami yang telah berselingkuh dari kemaha setiaanmu dan berpaling ke cinta yang tak kau ridhoi dengan menabur fitnah hasut dan saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah seurat tanah yang kau ciptabentang tegakkan urat yang kau sebarsuburkan dan darah yang kau rusak dengan saling mencacah menumbuk penuh takabur dengan kekuatan kerakusan dan keserakahan tapi kini apa yang kami cintai itu telah engkau ratakan dengan tanah harta tahta dan dunia berubah runta darah daging dan tulang Sekarang kami tak tau di mana ayah di mana ibu di mana anak di mana adik di mana kakak di mana ipar di mana keponakan di mana saudara famili kerabat dan handai tauland di mana di mana di mana yatim kan kami titipkan hari ini kami baru sadar akan jalan pulang setelah membaca surat cintamu yang panjang menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami untuk bertandang menemu cahya menemu gulita Surat cinta yang mengajarkan kami untuk pulang ke bilik ke latifa ke bilik ke sadik ampunilah kami hamba-hambamu yang tak punya malu ini ampunilah ampunilah ampunilah kami Ya Allah Januar Saulandri Begitu banyak dosaku kepadamu Dosa-dosa yang membuatku tersiksa Apakah dosa itu bisa diampuni??? Tapi aku tahu Engkau maha pengampun Jangan ambil nyawaku dulu Sebelum aku bisa berbuat baik Kepada orangtuaku dan orang-orang disekitarku Begitu banyak dosaku kepadamu Karena aku sering tidak mengejakan perintahMU Tapi aku akan memperbaikinya Ya Allah bolehkah aku masuk surgaMU Syukur Seorang Hamba Safriella Madania Atas segala karunia dan nikmat-Mu Hanya dapat mengucap kata syukur Dari mulut yang kau ciptakan Hanya dapat berterima kasih Berikanlah setitik kata syukur Hamba yang selalu bersyukur Cahaya Hati Wahyu Ardiansyah Ketika matahari mulai sembunyi Adzan maghrib menutup hari Mengakhiri aktifitas hari ini Pergi shalat tuk tenangkan hati Mengingat nikmat Allah hari ini Sungguh banyak yang tlah Dia beri Mungkin terkadang kita lupa Segala cinta kasih dari-Nya Cinta Allah mengalir dalam nadi Nikmat-Nya terasa dalam hati Mungkin kita sering lupa diri Tak bersyukur atas nikmat hari ini Mari kita berdoa kepada Allah Bersyukur atas nikmat selama ini Membuang semua kesombongan diri Tuk syukuri nikmat dan karunia-Nya Yang Tersimpan Margana Hisworo Berkali & bahkan tak terhitung Bersihkan hati,,,meratap, Berlakukah jika kegundahan menerpa Mendekat,hanya padaMU,Yaa RABB Terbata hati ini menjemput, Terkulai lelah saat berharap, Terapi jika itu yang dimaui, Sebisanya,mudahkan yang sulit, Luruskan jika tidak benar hati, Hati,,,'kan siapkan yang tersimpan. Perjalanan Ke Langit Kuntowijoyo Tangan gaib mengubah jarum-jarumnya Selagi kaulakukan perjalanan. Candu Rindu Kepada-Mu Siti Nur Kholifah Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu Menjamah air suci untuk membersihkan diri Menuju ke persimpuhan nan suci Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang menganggungkan-Mu Syukur tak hentinya menjalar sanubari Hati bergejolak rasa rindu Rasa rindu yang tak terbendung ingin segera menghadap-Mu Rasa rindu seorang hamba yang haus akan rahmat-Mu Apakah ini candu rindu kepada-Mu Perasaan takut menyelimuti hati ini Manakala tiada bertemu dengan-Mu Seakan takut akan kehilangan-Mu Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu Jangan engkau hapuskan candu rindu ini Yang selalu menyelimuti hatiku Doa Rinai Hujan Ahmadun Yosi Herfanda yang senantiasa menyampaikan kasihmu padaku, dan ika-ikan selalu mendoakan keselamatanku jika kau tanya makna goyangku goyangku zikir tersempurna di antara para kekasih jiwa angin mengusap bening air telaga mengazaniku sujud ke pangkuannya salamku padamu, ketika angin senja agamaku agama keselamatan jika kau tanya makna imanku hidupku mengakar di jantung tuhan sukma menyala menyibak kegelapan nur muhammad mekar sepenuh jiwa jari-jari tahiyat terucap zikirku zikir kemanunggalan diri lebur ke dalam tuhan Zikir Acep Zamzam Noor Meninggi padamu. Bagai kapas menari-nari Seratus tahun memanggi-manggil Lelehan aspal kealpanaanku, cairan timah Kekeliruanku, gemuruh mesin keliaranku Tumpukan sampah keterpurukanku Selokan mampat kesia-siaanku Aku tak tidur padahal ngantuk, tak makan Padahal lapar, tak minum padahal haus Tak menangis padahal sedih, tak berobat Padahal luka, tak bunuh diri Zikirku seribu sepi menombakmu Menembus lapisan langit keheninganmu, mengerat Gumpalan kabut rahasiamu, mengiris pusaran angin Kesadaranmu, menghanguskan jarak Mengalir padamu. Bagai hujan Inilah rentetan tembakan kerinduanku, lemparan Granat ketakutanku, dentuman meriam kemabukanku Luapan minyak kegairahanku, kobaran tungku kecintaanku Semburan asap kepunahanku Aku tak mengemis padahal miskin, tak merampok Padahal banyak utang, tak mencuri padahal terdesak Tak menipu padahal ada kesempatan, tak menuntut Padahal punya hak, tak meminta Zikirku seribu sunyi mengejarmu Menggedor barikade pertahananmu, menerobos Dinding persembunyianmu, mengobrak-abrik ruang Semadimu, menghancurkan singgasana Seratus tahun memanggil-manggil Ku Sebut Nama-Mu Di Dalam DoโAku Masih Menyebut Nama-Mu.. Sekalipun Lemah Ku Masih Mengingat-Mu.. Tak Pernah Sedikitpun Aku Melupakan-Mu.. Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi Dalam Segala Hal Yang Aku Lakukan.. Slalu Ku Lafadzkan Nama-Mu.. Ku Baurkan Hidupku Di Jalan-Mu.. Semata Aku Berharap Slalu Mendapat Ridho-Mu.. Aku Hanya Hamba-Mu Yang Lemah.. Dan Jadikanlah Aku Dan Penghunimu Kelak Serta Orang-Orang Disekitarku Menjadi Penghuni Surga-Mu.. Ramadhan Ely K Tak terasa hari masih menjelang Dan menyisakan semangat juang Tuk melewati masa panjang Yang bersemayam tak kan pernah lekang Menghantarkan pesona gemilang Meraih selongsong harapan Laksana gemerlapnya bintang-bintang Telah sampaikan pada sucinya bulan Dimana segala amal dilipat gandakan Dan Asma-Mu dikumandangkan Menjelang Subuh Zidny Ilma, Purwakarta, 2012 fajar kidzib menggurat alif di kening langit kemudian shidik, kuas cahayanya melukis wajah seorang sumringah di sepanjang sisian jalan penghujung malam. jatuh terpekur menangkup wujud kamilun dari tetes bening yang bergulir di atas daun menyiwak pagi, menuntun hati menyusuri ranah hampar sajadah. hawa dingin menggigit, menyua geletar syukur di kaki-kaki langit di antara pesona yang menyemburat sahaja. pagi meluruh, mendekap subuh kumandang azan bersahutan memetik sinar bulan menyinggasana di ceruk-ceruk sukma di liuk mata para pengais doa. Alif dan Ummi Nurul Farida Wajdi Bak kokohnya sesosok tiang Kau alif tegap tiada menyimpang Terhadap yang lain kaulah penopang Alif kau terangkai dalam isim alam Melafal ummi dengan dalam Dengan tasydidmu teguh menghunjam dengan tegakmu ummi kasihmu dalam ummi yang selalu menopang dia yang teguh kukuh tiada berkeluh tak jarang ummi bermandi peluh alif yang tegak menjulang dan ummi yang tiada patah arang berjuang madrasatul ula terindah kami sedari ditimang Bedug Maghrib Maftuhatus Saโdiyah adzan perkasa berkumandang tinggalkan bebayang duniawi membayang sujud syahdu, rinai mata limburi sajadah terbangun, terbatabata dalam kekata akui diri hina, nista, nestapa tertunduk malu, wajah penuh noktah menengadah, telapak tangan tadahi rahmatMu hitam membercak, jelaga silam nodai hati Robbi, hapuskanlah bekas tinta nian pekat dengan maghfiroh di MaghribMu, ini Rahmat Subuh Surabaya, 12 Mei 2013 hujan menyeka wajah subuh alunan rinainya iringi kumandang azan syahdu aroma tanah tentramkan jiwa lagi lena jelangak taris nafas hirup udara nian segar puspa kenanga berkidung masnawi reranting lekaplekup bertabuh batang pepohon menyaksi dengan langgam jumawa gugur dedaunan oleh tiupan sang bayu menyemai pusara laskar nirmala diam termangu dalam sahaja Kiamat Surabaya, 09 Juni 2013 gunung-gunung berterbangan layaknya debu-debu tersapu angin gedung-gedung semula pongah bumi bergoyang, gugusan bintang beradu tinju tiada tetumbuhan pun hayawaniah berdiri satupun, tak hanya, manusia-manusia berserakan di hamparan mahsyar telanjang tak berpakaian, walau sehelai benang tak pedulikan sanak-kawan nafsi-nafsi kecuali umat berjubah sholehat lafazkan sholawat, rindukan syafaat harapkan selamat jalan akhirat
PERTEMUAN 23POLITIK DAN CINTA TANAH AIR DALAM PERSPEKTIF ISLAM-POLITIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM-NEGARA KESATUAN REPUBLIKINDONESIA SEBAGAI KONSENSUS BANGSA-CINTA TANAH AIR MENURUTISLAM -KONSENSUS KEBANGSAAN- Buatlah puisi sederhana seputar cinta tanah air IndonesiaIroni di Negeri IniKarya Risal Fadhil RahardiansyahTerukir indah di khatulistiwaNegeri yang kaya akan alam dan budayaNegeri yang berdiri akan keragamanMelahirkan eratnya keharmonisanBeribu perpecahan kian menerpaSelalu datang tak pernah berkataPersatuan selalu tergoyahkanAtas nama sebuah golonganDemi tercapainya kekuasaanBeribu cara mereka lakukanPuisiku kini mulai berdarahLahir dari kumpulan amarahDiksiku membaraLaksana api membakar angkara jiwaAksaraku sumbangBagi mereka para pecundangMembuncah dendamWaktuku habis untuk diamLama aku nikmatiTirani dinegeri iniMenjadi gelandangan di tanah air sendiriTerperdaya oleh sekumpulan badut petinggiDari zaman dulu, sampai saat iniEntah, sampai kapan duka jelata menggelayutiPara tikus berdasi semakin menjadi adi radjaHadirnya bak mengusik tatanan jiwaTanah air semakin rapuh akan tipu dayaNetra penguasa semakin tertutup oleh anopsia dosaBukankah, kita terlahir dinegeri yang makmurGemah ripah lohjinawi, warisan para leluhur
puisi islami tentang cinta tanah air